Frequently Asked Question
Apakah OZON?
Ozon adalah gas yang secara alamiah berada di udara bebas di sekeliling kita dengan konsentrasi yang sangat kecil, kira-kira 0,00006 %.
Apa hubungan Ozon dengan Oksigen
Ozon terbuat dari oksigen, kalau rumus kimia oksigen adalah O2, maka ozon sebagai “saudara kandungnya” mempunyai rumus kimia O3, namun ozon tidak dapat bertahan lama, karena akan cepat berubah kernbali menjadi oksigen, dalam waktu kurang lebih 20 menit, tergantung keadaan setempat.
Apa lagi gas-gas lain yang juga ada di sekeliling kita ?
Gas-gas yang berada di sekeliling kita disebut udara, terdiri dari Nitrogen (78,03 %), Oksigen (20,99%), Carbon Dioksida / gas asam Arang (0,03 %), Hidrogen (0,01 %), uap air, beberapa jenis gas mulia dan gas-gas polutan. Konsentrasi dan komposisi gas-gas ini dapat berubah-ubah sesuai lingkungan setempat.
Apakah gas-gas polutan ?
Adalah senyawa macam-macam Oksida Nitrogen dan Oksida Sulfur, Timah Hitam dan lain-lain gas yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika dihirup dalam pernapasan.
Apakah Ozon juga merupakan gas polutan ?
Ozon bukanlah gas polutan, karena gas polutan biasanya adalah hasil sisa gas pembakaran industri atau kendaraan bermotor.
Mengapa Ozon sering dikaitkan dengan keberadaan gas-gas polutan ?
Pada permukaan bumi, gas ozon dapat terbentuk karena adanya radiasi ultraviolet yang berasal dari matahari dan gas-gas polutan ini. Gas-gas polutan dan gas ozon akan tercampur menjadi satu kemudian membentuk kabut yang bersifat fotokimia. Konsentrasi ozon pada kondisi udara terpolusi ini akan naik, bersamaan dengan meningkatnya kadar gas-gas polutan yang ada disitu.
Karena instrument untuk mengukur ozon mudah dibuat, maka untuk mengetahui kadar polusi setempat, yang paling mudah adalah mengukur besarnya konsentrasi gas ozon di situ, karena meningkatnya kadar ozon adalah juga menunjukkan meningkatnya kadar polusi udara setempat.
Apa sifat-sifat ozon secara fisika ?
Ozon adalah suatu oksidator yang sangat kuat melebihi zat-zat lain yang pernah ditemukan, ozon dapat menghilangkan bau-bau an (bukan menutupinya), memutihkan macam-macam material dengan cepat, dan mengikat bahan-bahan karsinogen (penyebab kanker) sehingga baik untuk pengolahan air minum.
Ozon dapat membunuh virus, bakteri dan jamur ketiga-tiganya dengan sekali jalan, hal yang jarang dapat dilakukan oleh bahan-bahan desinfectan lain.
Kalau bukan gas polutan, apakah Ozon boleh dihirup dalam pernapasan ?
Dalam konsentrasi sangat kecil, secara alamiah sejumlah ozon dapat terbentuk setelah terjadi petir misalnya, disitu udara akan terasa segar, namun dalam konsentrasi besar, ozon tidak boleh dihirup kedalam sistim pernapasan kita karena dapat menimbulkan bahaya.
Mengapa ozon denqan konsentrasi besar tidak boleh dihirup kedalam sistim pernapasan ?
Dalam konsentrasi besar ozon dapat merusak alveoli paru-paru dan sistim saluran pernapasan kita, sehingga paru-paru tidak lagi dapat mengikat oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Jadi gas ozon itu berbahaya bagi kesehatan manusia ?
Gas ozon berbahaya jika dihirup kedalam sistim pernapasan, namun gas ozon juga bermanfaat dalam ilmu kedokteran untuk tujuan pengobatan, jika dilakukan dengan tindakan medis yang benar oleh seorang dokter.
Mengapa bahan berbahaya bisa menjadi bahan untuk pengobatan?
Semua obat-obatan apapun juga yang diberikan oleh dokter, dapat menimbulkan bahaya jika tidak dipergunakan dengan cara yang benar. Nah, gas ozon juga bersifat sama dengan bahan obat-obatan lainnya, harus digunakan dengan cara yang benar.
Bagaimana cara membuat gas Ozon ?
Gas Ozon dapat dibuat dengan mudah melalui beberapa cara, misalnya dengan proses kimiawi, penggunaan energi radiasi sinar Ultra Violet atau pembangkit gas ozon dengan tegangan listrik tinggi koroner, yang dapat mengubah gas Oksigen (O2) menjadi Ozon (O3).
Kalau begitu kita dapat mengambil oksigen dari udara untuk bahan baku utamanya ?
Untuk peralatan ozon medis dibutuhkan sumber oksigen medis, yaitu oksigen dengan kemurnian yang sangat tinggi mencapai 99,95 % sampai 99.98 %. Gas oksigen dengan kemurnian sangat tinggi ini yang biasanya khusus digunakan untuk keperluan medis, jadi bukan dari udara biasa.
Jadi gas ozon hanya bisa dihasilkan dari sumber oksigen medis yang murni ?
Hanya peralatan ozon medis yang membutuhkan sumber oksigen medis, untuk jenis peralatan ozon lainnya dapat mengambil oksigen dari udara disekelilingnya, ataupun menggunakan sumber gas oksigen industri yang kemurniannya tidak diharuskan mencapai tingkatan kemurnian oksigen medis.
Apa jenis peralatan ozon lain itu ?
Banyak produk peralatan ozon yang tidak dirancang untuk keperluan medis, misalnya peralatan ozon yang biasa dipergunakan untuk keperluan industri, untuk pemurnian air minum, beberapa jenis peralatan ozon untuk penyelidikan laboratorium, juga beberapa peralatan ozon untuk perlengkapan salon kecantikan dan untuk keperluan rumah tangga lainnya.
Apa bedanya ozon medis dan jenis peralatan ozon lain itu ?
Peralatan ozon medis hanya boleh dipakai oleh dokter dengan suatu tindakan medis, sedangkan peralatan ozon lainnya tidak dirancang untuk tujuan tersebut.
Apakah boleh menggunakan sembarang jenis peralatan ozon lain untuk keperluan medis ?
Seorang dokter dengan latar belakang pendidikan sarjana ilmu kedokteran, terikat dengan sumpah profesi, kode etik organisasi dan taat mengikuti semua peraturan pemerintah serta perkumpulan profesinya, tidak akan dengan gegabah menggunakan sembarang peralatan ozon untuk suatu tindakan medis.
Jadi, apa persyaratan dasar satu peralatan ozon medis?
Peralatan terapi ozon medis harus dapat menghasilkan gas ozon medis dengan kemurnian tinggi dan konsentrasi yang sangat presisi sesuai dengan kebutuhan ilmu kedokteran, stabil, dan dirancang khusus untuk keperluan pengobatan manusia.
Apakah berbahaya jika untuk terapi ozon medis digunakan peralatan non medis ?
Peralatan ozon non medis yang menggunakan sumber oksigen bukan medis, dapat menghasilkan macam-macam Oksida Nitrogen NxOy ; diantaranya N2O (Nitrous Oxide), NO (Nitric Oxide), N2O3 (Dinitrogen Trioxide), NO2 (Nitrogen Dioxide), N2O4 (Dinitrogen Tetroxide) dan N3O3 (Dinitrogen Pentoxide) yang hampir semuanya bersifat toxic dan dapat membahayakan kesehatan manusia.
Selain itu konsentrasi gas ozon yang dihasilkan oleh peralatan non medis sering tidak membutuhkan rancangan yang presisi untuk kebutuhan pengobatan dalam ilmu kedokteran.
Bagaimana para dokter mengatasi resiko bahaya untuk pengobatan dengan ozon ?
Pada saat pertama kalinya gas ozon dipergunakan untuk keperluan medis di awal abad 20 sebelum perang dunia pertama, terapi dengan ozon dilakukan hanya untuk mengobati luka-Iuka luar terutama yang sifatnya sulit sembuh. Namun pada perkembangan selanjutnya, para dokter mengamati banyak bukti menunjukkan bahwa setelah menjalankan pengobatan luka-Iuka luar ini, ternyata kondisi kesehatan pasien secara umum menunjukkan peningkatan.
Setelah banyak diadakan percobaan-percobaan laboratorium dan pengujian pada hewan, maka pada tahun 1940, Dr. Erwin Payr memutuskan untuk mencobakan terapi ozon secara sistemik pada dirinya sendiri.
Bersama-sama dengan Dr. P. Auburg seorang dokter Perancis, Dr. Erwim Payr adalah pelopor penggunaan ozon untuk pengobatan sistemik (ke dalam tubuh manusia). Semenjak saat itulah terapi ozon mulai berkembang dengan pesat sampai dengan saat ini.
Selama periode puluhan tahun, pengamatan dan penyelidikan para dokter yang melakukan terapi ozon telah menghasilkan kemantapan teknik pengobatan sistemik dengan ozon, dilakukan hanya dengan metode otohemoterapi, yaitu gas ozon harus dicampur terlebih dahulu dengan darah pasien sendiri, dan tidak boleh dilakukan dengan menghirup ozon lewat saluran pernapasan.
Secara ilmu kedokteran, apa reaksi ozon di dalam tubuh manusia ?
Selain membunuh bakteri, virus, dan jamur, ozon merangsang dan meningkatkan daya imun tubuh, memperlancar peredaran darah dengan memperbaiki rouleaux, dan meningkatkan kerja sel darah merah dalam mengangkut oksigen.
Selain memperbaiki metabolisme oksigen dan meningkatkan ATP, terapi ozon juga merangsang peningkatan enzim 2,3 DPG dan enzim penangkal radikal.
Apakah ATP ?
ATP (Adenosin Trifosfat), adalah unit energi atau sumber tenaga yang diperlukan oleh tubuh kita untuk melaksanakan segala proses kehidupan biologis. ATP adalah dasar dari kehidupan, tanpa ATP tubuh kita akan mati. ATP dibutuhkan mulai dari pembelahan sel hingga kontraksi otot (denyut jantung misalnya).
Ketidakseimbangan produksi ATP di tubuh kita akan menyebabkan kelelahan, gangguan dan penyakit termasuk ketimpangan sistim imun, kanker, penyakit jantung dan proses degeneratif yang bersangkutan dengan penuaan.
Apakah Ozon dapat meningkatkan ATP ?
Di dalam sel tubuh kita, ozon dapat meningkatkan ATP melalui peningkatan metabolisme oksigen pada jalur glikolisis, citric acid cycle dan rantai pernapasan pada mitokondria, sehingga terjadi peningkatan ATP dan 2,3 DPG.
Apakah 2,3 DPG ?
2,3 DPG (Difosfogliserat) adalah enzim yang dapat merangsang pelepasan oksigen dari butir darah merah.
Pada saat kita bernapas, dan jantung memompakan darah melalui paru-paru, maka di dalam paru-paru hemoglobin pada butir darah merah akan mengikat oksigen lalu membentuk senyawa oksihemoglobin, darah yang sudah kaya dengan oksigen ini kemudian diedarkan melalui sistim peredaran darah keseluruh bagian tubuh, setelah itu oksigen akan dilepaskan kejaringan-jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Pada pasien dengan kondisi penyakit tertentu misalnya DM, ikatan oksihemoglobin yang terjadi ternyata sangat kuat dan oksigen tidak mudah dilepaskan ke dalam jaringan tubuh yang dilewati oleh darah tersebut, dengan demikian fungsi darah merah dalam mengangkut oksigen menjadi tidak berarti.
Di sinilah fungsi enzim 2,3 OPG bekerja, dengan merangsang senyawa oksihemoglobin untuk melepaskan oksigen ke jaringan yang dilaluinya.
Jadi bagaimana supaya reaksi Ozon secara ilmu kedokteran dapat bekerja pada tubuh kita?
Dengan Terapi Ozon
Apakah Terapi Ozon ?
Terapi Ozon adalah suatu metode pengobatan ilmu kedokteran barat, dengan cara pemberian gas ozon ke dalam tubuh manusia dengan teknik, metode, protocol dan tata cara tertentu.
Bagaimana cara pemberian gas ozon ke dalam tubuh manusia ?
Cara yang paling banyak adalah dengan terlebih dahulu mencampurkan darah pasien dengan gas ozon, setelah darah itu bereaksi dengan ozon, barulah darah tersebut dikembalikan kepada pasien sendiri. Cara ini dinamakan otohemoterapi. Selain itu juga ada beberapa cara lain, misalnya dengan suntikan gas ozon secara langsung ke dalam tubuh manusia.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali terapi ozon ?
Untuk metode otohemoterapi kurang lebih 40 menit, untuk metode kantong plastik dan lain-lain metode membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.
Jadi ada berapa banyak cara terapi ozon ?
Semua metode, teknik aplikasi, protocol dan tatacara pelaksanaan Terapi Ozon yang dilakukan di Indonesia sudah diatur dan ditentukan secara baku oleh PERTOZI dalam buku panduan Terapi Ozon (SOP / Standard Operational Procedure).
Metode dan teknik aplikasi tersebut adalah :
- Otohemoterapy major
- Otohemoterapy minor
- Suntikan langsung intramuscular
- Suntikan subkutan dan Intrakutan
- Insuflasi gas ozon
- Terapi eksternal kantong plastik (Atmosferik)
- Terapi eksternal subatmosferik.
Apakah PERTOZI ?
PERTOZI adalah Perhimpunan Dokter Seminat Terapi Ozon Indonesia, yaitu satu-satunya perkumpulan dokter-dokter di Indonesia yang berminat dalam mempelajari dan melaksanakan Terapi Ozon di Indonesia.
PERTOZI bertujuan membantu pemerintah dan para dokter yang berminat untuk melaksanakan terapi ozon dengan cara mempertinggi derajat ilmu kedokteran di bidang Terapi Ozon. Secara organisatoris .
PERTOZI bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan dibentuk sesuai dengan peraturan pemerintah dan IDI.
Bagaimana kedudukan PERTOZI di dunia internasional ?
PERTOZI di Indonesia bernaung dan mengikat kerjasama teknis yang sangat erat dengan “Medical Society for Ozon Therapy” yaitu perkumpulan internasional bagi para dokter yang melakukan terapi ozon, dalam bahasa Jerman-nya “Arzliche Gesellschaft fur Ozonterapie ” didirikan pada tahun 1972 dan berkedudukan di Jerman (Barat).
Medical Society for Ozon Therapy sendiri bernaung di bawah suatu perkumpulan internasional yang bernama IOA (international Ozone Organization).
Mengapa berkedudukan di Jerman (Barat) ?
Terapi Ozon memang pertama kalinya ditemukan di Jerman (Barat) semenjak tahun 1915, kemudian tentara Jerman menggunakan teknik pengobatan ozon ini secara intensif pada saat perang dunia kesatu untuk mengobati luka-Iuka akibat perang dan infeksi aerobic. Semenjak itu, teknik pengobatan dengan ozon berkembang dengan pesat di Jerman dan menyebar ke mancanegara. Pada saat ini, lebih dari sepuluh ribu dokter telah menggunakan teknik pengobatan dengan ozon ini, dan diperkirakan lebih dari 10 juta pengobatan dengan ozon telah diberikan kepada satu juta pasien di tahun-tahun berikutnya,
Selain di Jerman, dimana lagi terapi ozon dilakukan ?
Negara-negara Eropa seperti Swiss, Austria, Belanda, Perancis, Italy, kemudian Amerika, Kanada, Meksiko, Kuba, Rusia, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Jepang dan lain-lain.
Apakah semua dokter-dokter yang melakukan terapi ozon dari semua negara di dunia ini bernaung di bawah "Medical Society for Ozone Therapy" ?
Tidak semua dokter ozon di dunia ini bernaung di bawah “Medical Society for Ozon Therapy” dan mengikuti penggarisan “Medical Society for Ozon Therapy”. Dokter-dokter di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa negara lain banyak melakukan terapi ozon dengan metode, teknik, tatacara dan, protocol yang diciptakannya sendiri.
Bagaimana dengan dokter dokter ozon di Indonesia ?
Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon di Indonesia dan tergabung dalam PERTOZI, mengikuti metode, teknik aplikasi, tatacara dan, protocol yang sudah ditentukan dalam buku panduan “Tatalaksana Terapi Ozon” dan segaris dengan cara-cara yang sudah ditentukan oleh “Medical Society for Ozon
Therapy”.
Apakah ada cara lain terapi ozon selain dari yang telah disebutkan di atas ?
Di Amerika Serikat, Kanada dan Italy pernah dilakukan metode terapi ozon cara eksperimental, pada saat para dokter-dokter sedang berlomba-Iomba mencari cara ampuh untuk pengobatan penyakit AIDS.
Salah satu cara adalah teknik Polyatomic Apheresis yang mirip dengan cara hemodialisa atau cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Darah dikeluarkan dari pembuluh vena di tangan kiri dan dialirkan lewat pipa kecil, kemudian darah tersebut mengalir masuk ke dalam sebuah tabung, kemudian gas ozon bertekanan dialirkan secara kontinu beriringan dengan aliran darah pasien di dalam tabung, setelah itu aliran darah dipompa kembali kepada pasien.
Apakah cara eksperimental seperti ini effektif ?
Hasil eksperimen cara pengobatan ini menunjukkan gejala perbaikan secara umum untuk beberapa pasien AIDS, namun cara ini belum menjadi terapi baku untuk penyakit AIDS.
Bagaimana caranya gas ozon dapat membunuh kuman AIDS ditubuh pasien ?
Kita sudah ketahui bahwa gas ozon dapat membunuh virus, bakteri dan jamur ketiga-tiganya dengan sekali jalan. Nah, jika kuman AIDS terkena kontak langsung dengan gas ozon, maka virus HIV ini dapat dirusak sehingga lumpuh atau mati.
Tapi kan virus HIV tersebut berada dan tersebar di seluruh bagian tubuh pasien AIDS ?
Benar, oleh karena itu dalam eksperimen para dokter di Amerika Serikat, Kanada dan Italy dengan metode Polyatomic Apheresis yang mirip “cuci darah” tersebut, dengan pemberian gas ozon secara kontinu dan dosis tinggi, diharapkan kuman AIDS yang ada di dalam sistim peredaran darah dapat dilumpuhkan semuanya.
Apakah DOSIS Ozon ?
Kita sudah ketahui bahwa gas ozon dapat membunuh virus, bakteri dan jamur ketiga-tiganya atahal yang jarang dapat dilakukan oleh bahan-bahan desinfectan lain.
Hasil eksperimen dengan penanganan pasien dan sistim pipa darah dan pompa yang complex, dibutuhkan kecermatan tinggi dalam tatalaksana aplikasinya, termasuk penggunaan antikoagulan secara kontinu agar darah tidak membeku sebelum dipompa kembali kepada pasien. Cara seperti ini bertujuan untuk membuat kontak langsung secara kontinu antara komponen darah dan gas ozon, dengan demikian diharapkan dapat membunuh sebanyak mungkin kuman dan virus yang ada di dalam darah. Lama proses kurang lebih satu jam, dengan demikian dosis gas ozon yang dialirkan secara kontinu secara akumulatif akan bernilai tinggi.
Untuk terapi ozon menurut tatalaksana standar PERTOZI, berapa dosis ozon yang diberikan kepada pasien?
Konsentrasi
Apakah DOSIS?
Untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI, berapa konsentrasi ozon yang diberikan ?
Konsentrasi umum yang diberikan pada pasien untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI adalah sangat kecil sekali, berkisar antara 5 ug/cc sampai maksimum 100 ug/cc, atau kurang lebih kandungan gas ozon sebesar 0,05 % sampai 0,5 % di dalam campuran gas oksigen.
Dimana ozon dan oksigen itu dicampur ?
Pada saat oksigen dialirkan kedalam mesin ozon, sebagian molekul oksigen atau O2akan berubah menjadi molekul ozon atau 03, jadi kedua gas itu akan tercampur dengan sendirinya.
Jadi gas ozon yang diberikan pada terapi itu sebenarnya sedikit sekali ?
Benar, kandungan molekul ozon hanya sedikit sekali, yaitu 0,05 % sampai 0,5 % saja.
Bagaimana dengan campuran gas oksigen sendiri yang kandungannya jauh lebih besar, yaitu 99,95 % sampai 99,5 % ?
Pada saat terapi ozon, darah pasien dicampur dengan gas ozon medis yang terdiri dari campuran oksigen dan ozon, maka ozon akan bereaksi dengan sangat cepat sekali pada lapisan luar (membran) sel dari sel darah merah, kemudian membentuk peroksida lipid, selanjutnya rantai reaksi biokimiawi akan bekerja pada sel darah merah ini, mengaktifkan beberapa enzim (2,3 DPG dan enzim anti radikal) serta menghasilkan ATP. Reaksi ini dinamakan Ozonolysis.
Oksigen sendiri dapat diikat olah hemoglobin membentuk oksihemoglobin, suatu peristiwa yang biasa terjadi jika sel darah merah bertemu dengan oksigen, misalnya di dalam paru-paru saat kita bernapas. Jika oksigen tidak sepenuhnya dapat diikat oleh hemoglobin, sisa gas oksigen di kantong darah akan nampak seperti layaknya ada sisa udara biasa.
Penyakit-penyakit apa saja yang dapat di terapi dengan ozon ?
Terapi ozon dapat meningkatkan ATP (unit energi) maka terapi ozon baik untuk kondisi pasien yang lelah dan lemah, serta penyakit ketuaan (geriatrie). Dengan meningkatnya metabolisme oksigen dan memperbaiki peredaran darah, terapi ozon baik untuk penyakit gangguan pembuluh darah (jantung).
Karena daya kuat membunuh virus, bakteri dan jamur, ozon baik untuk penyakit infeksi dan menular (hepatitis) dan penyembuhan luka-Iuka yang membandel. Terapi ozon meningkatkan auto-immune (oto-imun) dan mengatur sistim imun pada tubuh, maka terapi ozon berguna dalam banyak pengobatan jenis penyakit-penyakit yang disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh manusia terhadap berbagai bibit penyakit.
Penggunaan Terapi Ozon tercatat meluas pada bidang ilmu kedokteran : angiologi (pembuluh darah), dermatologi (termasuk allergologi), gastroenterologi, gerontologi, Intensive Care, ginecologil neurologi, odontologi, oncologi, orthopedics, proctologi, radiologi (termasuk radioterapi), rheumatologi, bedah (termasuk bedah vaskuler) dan urologi .
Adakah kontra indikasi untuk terapi ozon ?
Kontra indikasi untuk Terapi Ozon yang sudah diamati semenjak mulai digunakannya terapi ozon di tahun 1915. Ozon bukanlah bahan obat, ozon adalah gas alamiah yang berada di sekeliling kita, tubuh manusia sudah terbiasa terkena kontak langsung dengan ozon seperti halnya oksigen, oleh karena itu kontra indikasi untuk ozon sangatlah minimum; di antaranya adalah :
- Intoksikasi alkohol akut.
- Infark Jantung yang baru.
- Perdarahan segar dari organ-organ.
- Hipertiroid.
- Kramp.
- Alergi ozon.
- Trombopenia.
Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon tentunya mengetahui terapi ozon dengan metode dan protokol apa yang dapat dilaksanakan pada pasiennya.
Apakah terapi ozon dapat membahayakan kesehatan ?
Jika ditengok kembali sejarah penggunaan gas ozon dalam dunia kedokteran di Jerman (Barat) pada tahun 1915 oleh Dr. Albert Wolff, maka efek medis pengobatan langsung nampak jelas sehingga tentara Jerman langsung menggunakan teknik pengobatan ozon ini secara intensif pada saat perang dunia pertama. Semenjak itu terapi ozon berkembang dengan pesat di Jerman dan dikenal sebagai terapi alternatif dan terapi adjuvant yang telah banyak sekali membantu penyembuhan pasien dan tidak
membahayakan kesehatan.
Di Jerman sendiri, diperkirakan lebih dari 10 juta pengobatan dengan ozon telah diberikan kepada satu juta pasien selama 40 tahun terakhir.
40 tahun bukanlah waktu yang singkat, apabila terapi ozon berpotensi untuk menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia, maka dalam jangka waktu 40 tahun kiranya sudah cukup bagi para dokter dan ahli untuk mengamati, mendeteksi dan mengetahui apa bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh terapi ozon.
Apakah terapi ozon dapat menyebabkan kanker ?
Pada tahun 1980, “Medical Society for Ozone Therapy” dalam kongresnya telah menyebarkan kuesioner kepada seluruh dokter yang melakukan terapi ozon untuk menanyakan efek samping dan kecelakaan yang pernah terjadi, isi laporan ini kemudian dievaluasi oleh Dr. M .T. Jacobs dalam mempertahankan tesis doktoral nya yang berjudul :
“Accidents and Typical Complications in Ozone / Oxygen Therapy”. Dr. Jacobs menyimpulkan bahwa jika protokol Terapi Ozon diikuti dengan benar, maka effek yang berlawanan hanya muncul sebesar 0,006 % dan sama sekali tidak ada kejadian carcinogenicity (efek kanker).
Apakah terapi ozon dapat menimbulkan ketergantungan ?
Terapi ozon sama sekali tidak memberikan rasa kenikmatan ataupun kegembiraan palsu seperti halnya obat-obatan narkotika, ozon bukan obat, oleh karena itu tidak akan mengakibatkan rasa ketergantungan. Pasien yang merasakan peningkatan kondisi tubuhnya setelah terapi ozon adalah karena usahanya dalam cara meningkatkan kesehatan tubuhnya sebagaimana layaknya makan makanan bergizi, istirahat cukup dan olahraga.
Berapa kali terapi ozon dilaksanakan untuk satu paket pengobatan ?
Tergantung pada indikasi penyakit dan metode aplikasinya, untuk major otohemoterapi bisa mencapai 10-15 kali, untuk perawatan luka-Iuka luar bisa lebih banyak, sampai luka tersebut sembuh.
Apakah satu paket terapi harus diikuti tanpa terpotong-potong ?
Ya, untuk menghasilkan efek terapi yang optimal.
Apakah terapi ozon dapat menularkan penyakit kepada pasien ?
Semua peralatan yang dipergunakan untuk terapi ozon adalah jenis disposable (sekali pakai) jadi tidak bisa menyebabkan kontaminasi ataupun penularan penyakit.
Untuk terapi ozon dengan metode major otohemoterapi dengan menusuk vena apakah tidak menyebabkan infeksi ?
Pasien tidak perlu khawatir, karena sudah merupakan pekerjaan rutin bagi dokter dan perawat untuk menyuntik atau mengambil darah lewat tusukan vena, keahlian dan kepandaian ini sudah dipelajari oleh setiap personel medik, termasuk dalam menguasai cara-cara untuk menangkal kemungkinan terjadinya infeksi karena tusukan vena ini.
Apakah ozon juga berfungsi sebagai anti oksidan atau anti Radikal Bebas?
Ozon bukan bahan anti oksidan atau anti radikal bebas, akan tetapi terapi ozon dapat merangsang tubuh kita mengaktifkan enzim anti radikal bebas.
Apakah Radikal Bebas ?
Radikal Bebas adalah suatu molekul khusus yang sedang “panik” karena “kehilangan” satu atau lebih elektron-nya. Molekul “panik” ini hanya dapat bertahan sebentar sekali, dengan waktu paruh kira-kira satu per sepuluh ribu triliun detik.
Karena “panik” sedang kehilangan elektron, maka molekul khusus ini akan berusaha keras untuk “mencuri” elektron dari molekul mana saja yang sedang ada disekelilingnya, oleh karena itu ia akan sangat reaktif sekali.
Jika Radikal Bebas ini berhasil “mencuri” elektron dari suatu molekul lain yang sedang dalam keadaan “baik-baik” dan stabil, maka molekul stabil yang kecurian elektron tersebut akan kehilangan elektron-nya, lalu dengan “panik” dia bias berubah menjadi Radikal Bebas baru. Proses curi-mencuri elektron secara berantai ini dapat menyebabkan perubahan struktur pada banyak molekul “baik-baik” lainnya.
Dimana terdapat radikal bebas ?
Radikal Bebas terdapat dimana-mana di alam ini, karena merupakan bentuk persenyawaan kimia, namun yang kita maksudkan selanjutnya dengan Radikal Bebas adalah jenis Radikal Bebas Oksigen yang ada di tubuh manusia, senyawa yang ditemukan oleh GERSHAM dan GILBERT pada tahun 1954.
Hah ?! Radikal Bebas juga ada didalam tubuh kita ?
Betul, Radikal Bebas secara terus menerus dibuat oleh tubuh manusia sepanjang hidupnya. Radikal Bebas ternyata dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk mempertahankan hidupnya dalam sistim pertahanan tubuh terhadap infeksi (proses fagositosis), juga untuk pengaturan hormon. Bila tidak ada
sistim pertahanan di dalam tubuh, maka manusia tidak mungkin bertahan hidup hingga kini.
Apakah Radikal Bebas berbahaya bagi tubuh kita ?
Radikal Bebas yang berlebihan di tubuh kita dapat disangkutkan dengan timbulnya sejumlah penyakit degeneratif, jantung, stroke, tekanan darah tinggi termasuk aterosklerosis (penyakit pembuluh darah), kanker, katarak, diabetes, alergi, gangguan mental, artritis, menurunnya sistim imun dan penyakit – penyakit karena gangguan sistim imun, dan juga proses menjadi tua.
Bagaimana mengurangi Radikal Bebas yang berlebihan itu ?
Radikal Bebas yang berlebihan di dalam tubuh rnanusia secara alamiah akan diredam oleh mekanisme sistim penangkal radikal (radicals scavanger) yang ada pada tubuh kita, selain sistim penangkal ini, sel tubuh juga masih memiliki sistim perbaikan (repair) dan penggantian (replace) untuk memperbaiki dan mengganti struktur-struktur yang rusak.
Enzim yang bekerja sebagai penangkal Radikal Bebas di tubuh kita adalah Superoxide Dismutase (SOD), Katalase dan Glutation Peroksidase. Selain itu kita juga dapat mengkonsumsi antioksidan alamiah yang dapat dimakan, misalnya Vitamin C, Beta Karoten (Provitamin A) dan Vitamin E.
Apa yang dapat menimbulkan Radikal Bebas ditubuh kita ?
Secara alamiah Radikal Bebas dapat terbentuk :
- Di alam bebas kalau ada radiasi ber ion (ionizing radiation) seperti pada penguraian senyawa-senyawa radioaktif alamiah.
- Di dalam tubuh; kalau fagosit pecah (Phagocytic burst) sebagai sistim pertahanan tubuh terhadap infeksi.
- Sebagai produk sampingan pada rantai pernapasan (respiratory chain) di dalam mitokondria.
Secara non alamiah dapat disebabkan misalnya :
- Herbisida ( misalnya paraquat)
- Zat beracun (CCL4)
- Asap rokok dan bahan pencemar lain
- Radiasi ber ion pada penyinaran pengobatan (radioterapi) atau pada kecelakaan nuklir (Chernobil) atau
penggunaan bom atom (Nagasaki dan Hiroshima).
Bagaimana terapi ozon dapat mengurangi Radikal Bebas ?
Terapi ozon akan mengaktifkan enzim penangkal Radikal Bebas yang ada di dalam tubuh kita, sehingga secara alamiah menambah kontrol untuk Radikal Bebas yang ada di dalam tubuh kita.
Apakah terapi ozon metode ekperimental untuk pengobatan penyakit AIDS dapat menimbulkan Radikal Bebas ?
Benar, karena Radikal Bebas justru dibutuhkan dalam metode eksperimental untuk pengobatan pasien AIDS ini untuk membunuh kuman penyakit, karena tubuh pasien AIDS tidak mempunyai kemampuan lagi untuk itu.
Radikal Bebas yang dapat terbentuk pada metode eksperimental ini biasanya diimbangi dengan pemberian terapi kombinasi lainnya.
Walaupun laporan menunjukkan kesehatan pasien AIDS yang diobati dengan cara ini menunjukkan perbaikan yang nyata, namun cara eksperimental ini bukan dianggap cara yang baku untuk mengobati pasien AIDS, di Amerika FDA tidak merekomendasi terapi ozon cara eksperimental ini sebagai terapi baku untuk AIDS.
Apakah FDA?
FDA (Food and Drug Administration) adalah badan resmi Departemen Kesehatan Pemerintah Amerika Serikat, yang bertugas mengawasi makanan, obat dan peralatan kedokteran yang beredar dan di jual di Amerika Serikat. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh FDA menunjukkan bahwa makanan, obat, atau peralatan kedokteran yang didaftarkan tersebut sudah diteliti oleh badan tersebut, sehingga boleh diperjualbelikan dengan sah di dalam negara Amerika Serikat.
Jadi yang tidak mempunyai rekomendasi FDA tidak boleh diperjualbelikan dengan sah di Amerika Serikat ?
Ada yang tidak membutuhkan rekomendasi FDA untuk dapat dijual secara legal disana, misalnya jenis Food Supplement yang terbuat dari bahan-bahan alami (mirip dengan jamu di Indonesia).
Apakah FDA juga mengawasi makanan, obat atau peralatan kedokteran yang beredar di negara lain dan di Indonesia?
Semua negara yang merdeka dan berdaulat di dunia ini mempunyai sistim pemerintahan sendiri, mempunyai undang-undang dan peraturan-peraturannya sendiri di dalam bidang kesehatan untuk memajukan kesehatan masyarakat di negaranya sendiri. Amerika Serikat dengan FDA nya tentu mempunyai hak penuh untuk membuat peraturan apapun di negaranya sendiri, namun Amerika Serikat tidak mempunyai wewenang untuk mengatur negara lain di dunia ini, sepanjang negara tersebut bukan merupakan bagian dari negara Amerika Serikat.
Di Indonesia, badan yang menyerupai FDA adalah Dirjen POM – Departemen Kesehatan RI, yang juga melakukan tugas-tugas yang hampir sama.
Mengapa dengan jumlah ozon yang sedikit sekali terapi ozon dapat menghasilkan effek penyembuhan yang menakjubkan ?
Pertanyaan inipun muncul di benak para dokter disaat ditemukannya terapi ozon di dunia ini di awal abad 20.
Disaat sekarang ini, kita sudah menguasai teknik pengobatan dengan ozon, kita bisa mengetahui berapa jumlah dosis dan konsentrasi yang harus dipergunakan dalam melakukan terapi ozon, bagaimana caranya melakukan terapi, untuk penyakit apa saja, pendeknya, segala pengetahuan dan teknologi untuk melakukan terapi ozon ini.
Kita sungguh harus bersyukur dan berterima kasih kepada para ahli yang telah menyelidiki dan meneliti teknik pengobatan dengan ozon ini dengan segala ketekunannya, kepada para dokter-dokter yang telah terlebih dahulu mencobakan terapi ozon ini kepada tubuhnya sendiri sebelum melakukannya kepada pasiennya, kepada “Medical Society for Ozone Therapy” yang telah menyatukan dan menyebarkan ilmu pengetahuan tentang terapi ozon dari dan kepada para dokter di seluruh dunia ini untuk dimanfaatkan bersama-sama di muka bumi ini.
Karena penyelidikan dan pengalaman yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita inilah sekarang dokter-dokter yang melakukan terapi ozon mengetahui bahwa efek penyembuhan bukan terletak pada banyak atau sedikitnya jumlah gas ozon yang dipergunakan, melainkan pada metode dan jumlah dosis yang tepat.
Kerja keras selama lebih dari 40 tahun dari para pendahulu kita dengan nyata telah menyumbangkan teknik pengobatan dengan ozon ini kepada dunia ilmu kedokteran umumnya, dan kesehatan umat manusia khususnya.